Thursday, April 26, 2012

Athena (Mitologi)

Athena atau Athene (Attika: Ἀθηνᾶ, Athēnā atau Ἀθηναία, Athēnaia; Epik: Ἀθηναίη, Athēnaiē; Ionia: Ἀθήνη, Athēnē; Doria: Ἀθάνα, Athana; bahasa Latin: Minerva), juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene (Παλλάς Αθηνά; Παλλάς Άθήνη) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal.[3]
Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.
Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.
Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.
Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva.[3] Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak

Asal-usul

Pemujaan terhadap Athena sebagai pelindung kota Athena tampaknya telah ada sejak masa kuno dan sangat kental sehingga mitos-mitos kuno mengenai dirinya beradaptasi terhadap perubahan budaya. Filsuf Yunani, Plato (429–347 SM), mengidentikannya dengan dewi Libya, Neith, dewi perang dan perburuan dari Mesir sejak periode pradinasti, dan menghubungkannya dengan kegiatan menenun. Sejarawan Yunani, Herodotos (484–425 SM), juga menyebutkan bahwa penduduk Sais di mesir menyembah seorang dewi bernama Neith;[4] dan mereka mengidentikannya dengan Athena.[5][6] Beberapa orang Yunani juga mengenal tempat kelahiran Athena adalah di sisi sungai Triton di Libya.[7] Ahli masa klasik Martin Bernal membuat "Teori Athena Berkulit Hitam" (Athena yang berasal dari Libya) untuk menjelaskan asal mula ini dengan menyatakan bahwa konsep Neith dibawa ke Yunani dari Mesir melalui "sejumlah besar peradaban dan kebudayaan pada milenium kedua dan ketiga.."[8] Athena sebagai dewi filsafat menjadi bagian pemujaan pada akhir abad kelima dan masa Yunani klasik

Etimologi

Athena diasosiasikan dengan kota Athena karena di sana adalah tempat dia melindungi persaudaraan perempuan, yaitu para Athenai. Pada masa sebelumnya, di Mikene sang dewi disebut sebagai Mikene, dan Mikene merupakan nama persaudaraan perempuan di sana. Di Thebes dia disebut Thebe, dan nama kota Thebae atau Thebes itu juga berasal dari sana. Dengan demikian, di kota Athena, dia disebut sebagai dewi Athena, dan kota itu disebut Athenae atau Athena.[10] Apakah namanya ada dalam bahasa Etokreta atau tidak hanya bisa diketahui jika Linear A berhasil diuraikan.
Günther Neumann berpendapat bahwa nama Athena kemungkinan berasal dari bahasa Lidia.[11] Di Linear B Knossos, ditemukan tulisan A-TA-NA PO-TI-NI-JA /Athana potniya/.[12][13][14] Meskipun Athana potniya sering diterjemahkan sebagai Nyonya Athena, sebenarnya secara harfiah itu bermakna "potnia dari At(h)ana", yang kemungkinan bermakna perempuan-perempuan dari kota Athena;[15] Dalam Lienar B, hubungan antara dewi Athena dan kota Athena tidak terlalu jelas.[16] Di Linear B juga ditemukan tulisan A-TA-NO-DJU-WA-JA /Athana diwya/, bagian terakhir tersebut dikenal di Yunani kuno sebagai Diwia (DI-U-JA atau DI-WI-JA dalam bahasa Mikene), bermakna dewa.
Dalam salah satu dialognya Kratilos, filsuf Yunani Plato, 428/427 SM – 348/347 SM, memberi pendapat mengenai asal-usul nama Athena. Menurutnya, nama Athena berasal dari Atheonóa (Ἀθεονόα), yang berasal dari kata theos ("dewa") dan nous ("pikiran").[17] Etimologi tersebut menunjukkan asal-usulnya sebagai dewi kebijaksanaan yang selalu menggunakan pikiran.




 



No comments:

Post a Comment